Monday, July 26, 2021

5 perbedaan Jalan Raya di Indonesia VS Malaysia

Ada beberapa perbedaan Jalan raya di Indonesia dengan Malaysia dimana perbedaan tersebut bisa membuat Orang Indonesia mengalami Cultural Shock. Jika Anda belum pernah datang berwisata ke Negara Malaysia kemungkinan besar Anda akan merasa heran ketika melihat situasi jalan raya di Malaysia. Berikut ini Kami Rangkum 5 Perbedaan Jalan raya di Indonesia vs Malaysia.

1) . Jalan raya di Malaysia didominasi Mobil Sedan.

Rakyat Malaysia ternyata menyukai Mobil jenis Sedan hal ini terbukti dengan banyaknya Mobil Sedan yang mendominasi Jalan raya di Malaysia. Tentunya keadaan yang seperti itu berbanding terbalik dengan Negara Indonesia dimana Rakyat Indonesia lebih menyukai Mobil jenis MPV atau Mobil Keluarga. 

Mengapa di Malaysia banyak Mobil Sedan?.

Salah satu faktornya karena Negara Malaysia memiliki Pabrik Mobil Nasional sehingga harga Mobil sedan buatan Malaysia harganya lebih murah berbanding Mobil Sedan dari Jepang. Harga Mobil Sedan buatan Malaysia berkisar antara Rp 150 Juta Rupiah sampai dengan Rp 200 Juta Rupiah.

Sedangkan di Negara Indonesia Mobil Sedan masih di anggap sebagai " Mobil Mewah " karena harganya yang tinggi bebrbanding Mobil MPV. Harga Mobil Sedan di Indonesia berkisar Rp 250 Juta rupaih sampai dengan Rp 300 Juta Rupiah. 

 

Suasana Jalan Raya di Malaysia

2). Di Lampu merah tidak ada pedagang Asongan

Perempatan Lampu merah di Malaysia ternyata tidak ada pedagang Asongan yang menjajakan dagangannya seperti di Indonesia. Pemerintah Malaysia melarang aktivitas jual beli di Perempatan Jalan atau di Lampu merah karena hal ini bisa menimbulkan kemacetan. Hal ini tentu saja berbeda dengan di Indonesia yang mana banyak pedagang Asongan berkeliaran di Lampu merah.

3). Dipinggir Jalan Raya Malaysia tidak ada penjual Bensin Eceran.

Negara Malaysia melarang individu menjual Bahan Bakar Minyak secara eceran baik itu dipinggir jalan raya maupun di Toko-toko. Hal itu tentunya berbeda dengan di Indonesia dimana Penjual Bensin eceran sangat mudah kita temukan dipinggir-pinggir jalan raya maupun di Toko-toko Kelontong.

Mengapa Malaysia Melarang menjual Bensin secara eceran?.

Salah satu faktornya adalah karena di Negara Malaysia banyak POM Bensin yang jaraknya berdekatan satu sama lain. Jadi, Masyarakat tidak perlu kuatir ketika tiba-tiba bensin habis di tengah jalan karena POM Bensin jaraknya dekat. 

Selain itu, faktor lainnya mengapa Malaysia melarang menjual bensin eceran adalah demi keselamatan lingkungan. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak kasus kebakaran yang ditimbulkan dari bensin eceran ini.

4). Di Jalan Raya Malaysia tidak ada Pos Polisi Lalu Lintas.

Perempatan jalan raya di Malaysia ternyata tidak ada Pos Polisi yang berfungsi untuk memantau arus kendaraan. Hal yang demikian tentunya berbeda dengan di Indonesia dimana Pos Polisi ada di perempatan jalan raya yang besar ( Jalan Protokol ).

Mengapa di Malaysia tidak ada Pos Polisi Lalu lintas?.

Mungkin karena Perempatan dan pertigaan Jalan Raya di Malaysia banyak terpasang CCTV dan sistem Tilang Elektronik sehingga keberadaan Petugas  tidak diperlukan lagi ditempat itu.


Perempatan Jalan Raya di Malaysia

 

5 ). Di Jalan Raya Malaysia tidak ada Ojek

Ternyata Jalan Raya di Malaysia tidak ada ojek, baik itu ojek konvensional maupun ojek Online. Hal ini tentu saja berbeda dengan di Indonesia. Ojek di Indonesia masih banyak walaupun pada umumnya Rakyat Indonesia memiliki Kendaraan pribadi namun tetap saja masih banyak yang menggunakan layanan Ojek. 

Nah, itu tadi 5 perbedaan Jalan raya di Indonesia vs Malaysia yang bisa membuat Orang Indonesia mengalami Cultural Shock ketika datang ke Malaysia untuk kali pertama.